Suarapos.com – Westkust adalah istilah dalam Bahasa Belanda, artinya ‘Pantai Barat’. Tapi jangan harap Anda akan menemukan pantai.
Sebab, Westkust adalah sebuah desa di Kecamatan Kepahyang, Kabupaten Kepahyang, Provinsi Bengkulu, yang berada di ketinggian.
Desa tersebut tak jauh dari areal perkebunan teh Kabawetan seluas 1.911 hektar.
Dari Westkust ke Kabawetan berjarak sekitar 8,2 kilometer atau dengan waktu tempuh sekitar 17 menit.
Kebun teh berada di ketinggian 600 – 1000 meter, berada di salah satu punggung Bukit Kaba dengan suhu udara hingga 17-19 derajat celcius. Kebun ini mulai dibangun Kolonial Belanda Tahun 1925-an.
Pada 1942-1945, perkebunan ini diambil alih Jepang yang saat itu berkuasa di Indonesia, termasuk Bengkulu. Setelah Indonesia merdeka, perkebunan diambil pemerintah Indonesia.
Pada 1968, perkebunan dikelola Pemeritah Jambi karena sebelumnya produksinya terus menurun.
Pemprov Bengkulu pada 1980 menggandeng salah satu yayasan untuk membentuk PT Sarana Mandiri Mukti untuk mengelola perkebunan itu. Sebelumnya, perkebunan itu sempat disewakan ke PT Perkebunan Nusantara XIII, namun tidak bisa mendorong kinerja perkebunan itu.
Westkust menjadi salah satu yang dikunjungi Tim Badan Wakaf Quran (BWA) di Provinsi Bengkulu untuk mendistribusikan Alquran.
Menjelang tengah hari Tim BWA tiba di Panti Asuhan Alkahfi, Westkust, Sabtu/15/1/2022. Puluhan santri pria beranjak remaja tampak duduk bersila di musala panti.
Sebagian mengenakan gamis, ada pula yang mengenakan sarung seadanya. Beberapa santri tampak baju dan celananya ada yang robek.
Di tengah kesederhanaan itu, mata para santri itu tetap menyorotkan harapan. Keteguhan dan kesabaran berjuang dalam menuntut ilmu
Musala seluas sekitar 10 x 10 meter itu berlantaikan tanah dan dialasi karpet seadanya. Dindingnya hanya dipagari seng bekas seadanya.
Para santri itu adalah anak-anak yatim dan yatim piatu dari berbagai daerah. Pengasuh panti itu adalah anak muda berusia 30 tahun, Ustadz Idha.
Sejumlah Alquran secara simbolis diserahkan oleh Direktur Program BWA H. Hazairin Hasan kepada Camat Kepahyang, Idris. Selanjutnya Idris menyerahkannya ke Ustadz Idha dan beberapa perwakilan lembaga pendidikan, yang juga hadir.
“Kami bangga menerima Alquran dari BWA. Alquran sangat penting. Banyak upaya pihak tertentu untuk mengaburkan nilai-nilai Alquran. Namun kita tidak boleh goyah, harus kita pertahankan dan perjuangkan,” kata Idris.
Idris berharap kepada BWA agar kedeoan lebih banyak Alquran yang didistribusikan di Kepahyang.
“Semoga kedepan semakin banyak alquran yang bisa disampaikan di daerah kami kepahyang,” tutur Idris.
Ustadz Idha mengucapkan rasa syukur atas perhatian dari BWA dan Tim Distribusi di Bengkulu.
Dia berharap BWA dapat pula melaksanakan sejumlah programnya bagi Alkahfi dan masyarakat sekitar.
Hazairin mengatakan Alquran yang didistribusikan tersebut bagian dari 10.000 Alquran untuk Provinsi Bengkulu.
“Tahun 2022, ini, program untuk Bengkulu adalah 100.000 Alquran. Mohon doanya agar dapat kami realisasi,” ucap Hazairin.
Alquran yang didistribusikan selain dari BWA, ada pula dari Mitra BWA, Amalsholeh.com. Ikut dalam tim, Darminto, Ardinsyah Yun, Arafik Basemah dan perwakilan Amalsholeh.com Kang Opik. (fh)