SUARAPOS.COM – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah melaksanakan 9 langkah pengendalian inflasi di daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Naziarto hadir rapat tersebut secara virtual di Ruang Vidcon Kantor Gubernur Kep. Babel, Senin (26/12/2022).
Titi, saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di daerah secara virtual tersebut mengemukakan 9 poin penting yang harus dijalankan dalam pengendalian inflasi dan langkah antisipasi imbas kenaikan harga bahan pangan menjelang akhir tahun antara lain:
1. Melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia.
2. Melaksanakan rapat teknis tim pengendalian inflasi daerah.
3. Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting.
4. Melaksanakan Pencanangan gerakan menanam.
5. Melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.
6. Melaksanakan sidak ke pasar dan
distributor agar tidak menahan barang.
7. Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.
8. Merealisasikan Belanja Tak Terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi.
9. Memberikan bantuan transportasi dari APBD.
“Khususnya daerah yang mayoritas merayakan Natal dan Tahun Baru, karena tingginya permintaan komoditas bahan pangan. Kemendag mendorong seluruh pemerintah daerah untuk membuat inovasi, dan melakukan hal yang sama di setiap daerah dengan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka menjaga harga tetap stabil dan terjangkau serta pasokannya tersedia,” kata Tito.
Tito mengungkapkan per 23 Desember 2022 sebagian besar harga barang kebutuhan pokok dan beberapa komoditas mulai menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan minggu dan bulan lalu.
Komoditas yang perlu menjadi perhatian diantaranya telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, dan cabai menjadi komoditi penyumbang kenaikan inflasi.
Ia juga mengingatkan, saat ini wilayah Indonesia memasuki musim penghujan yang cukup ekstrem, sehingga perlu mendorong pemerintah untuk memanfaatkan aset daerah guna mengantisipasi musim hujan, agar tidak menghambat proses produksi, dan distribusi pangan.
“Pada akhir tahun ini, tentunya kita memahami bersama agar dapat memaksimalkan realisasi anggaran belajar daerah, mengingat kita sudah memasuki minggu keempat bulan Desember pada pengunjung Tahun 2022. Karena apapun, dan di manapun Bapak Ibu berada, kegiatan yang dilakukan memiliki andil dalam menekan angka inflasi,” kata Tito.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Windhiarso Ponco Adi Putranto menegaskan, perlunya mewaspadai beberapa komoditas periode penghujung Desember 2022 seperti cabai rawit, beras, minyak goreng, tarif angkutan udara, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
“Berdasarkan identifikasi potensi inflasi Desember 2022 itu, diharapkan setiap daerah bisa menekan angka inflasi secara bersama-sama, sehingga Indonesia dalam kondisi stabil,” kata dia. (*)