Suarapos.co.id
Calistung Bukan Syarat Masuk SD, Pembelajaran Anak PAUD Harus Menyenangkan

Calistung Bukan Syarat Masuk SD, Pembelajaran Anak PAUD Harus Menyenangkan

BERBAGI

SUARAPOS.com – Calistung tidak menjadi syarat masuk sekolah dasar (SD). Hal ini penting ditegaskan kembali. Sebab, pembelajaran untuk anak usia dini (PAUD) harus menyenangkan.

Mengutip binus.ac.id, calistung adalah istilah atau singkatan dari rangkaian kata membaca, menulis, dan berhitung.

Terkait calistung tidak menjadi syarat masuk SD, ditegaskan kembali oleh Bunda PAUD se-Indonesia melalui komitmen bersama yang dibacakan di The Sultan Hotel and Residence Jakarta, Rabu (7/6/23).

Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Prov. Kep. Babel) Maya Suganda Pasaribu, menghadiri undangan komitmen bersama Bunda PAUD untuk mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, di The Sultan Hotel and Residence Jakarta, Rabu (7/6/23).

Baca Juga  Pohon Bakau di Belitung Diklaim Kalahkan Selandia Baru, Berapa Diameternya?

Acara ini dihadiri Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dan istri Franka Franklin Makarim.

Sebanyak 630 Bunda PAUD Provinsi dan Kabupaten/Kota hadir sebagai bentuk dukungan terhadap Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-24, Kemendikbudristek.

Kemudian komitmen diikrarkan tiga orang perwakilan Bunda PAUD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Komitmen atas gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan cara melakukan advokasi kepada masyarakat untuk menerapkan tiga target perubahan pada PAUD dan SD/MI, yaitu:

1. Tidak menerapkan calistung sebagai syarat masuk SD.

2. Melakukan proses pengenalan sekolah di awal tahun pembelajaran.
3. Menerapkan proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan fokus pada seluruh kompetensi pondasi anak.

Baca Juga  Seabad Rosihan Anwar (1922-2022): Wartawan yang Tidak Bisa Dikalahkan

Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maya Suganda, mengatakan pemikiran bahwa kalau masuk SD itu harus sudah bisa baca tulis, harus dirubah.

“Belajar anak PAUD itu seharusnya menyenangkan. Memang boleh seperti kata pak menteri belajar baca tulis, tapi seharusnya dilakukan secara menyenangkan jadi tidak membebani anak,” ujar Maya.

Sementara Bunda PAUD Nasional Iriana Joko Widodo dalam sambutannya secara virtual menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan upaya menjaga keselarasan pendidikan anak dari PAUD ke SD/MI, sehingga proses peralihan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Selain itu, gerakan ini bertujuan untuk memastikan anak-anak yang tidak berkesempatan mengikuti PAUD, dapat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kemampuan dasar secara menyeluruh sehingga anak memiliki keterampilan, kemampuan dan kematangan yang holistik.

Baca Juga  Agar Menjadi Wartawan Profesional

Menteri Nadiem menyerukan semua pihak melahirkan generasi pelajar Pancasila dengan kemampuan pondasi yang holistik dan kuat serta terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka belajar.

“Kunci objektif terpenting dalam transisi PAUD hari ini adalah, pernyataan komitmen bersama kita untuk mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Ini adalah cerminan semangat utama Merdeka belajar yang kita junjung tinggi, dan kunci dari ini adalah kolaborasi,” jelas Menteri Nadiem. (*)

LEAVE A REPLY