SUARAPOS.com – Desa Riding Panjang, Merawang, Kabupaten Bangka, memanfaatkan keberadaan kolong bekas tambang timah untuk mendukung ketahanan pangan. Kolong disulap menjadi tempat budidaya ikan nila.
Melansir Beritaindonesianews.id, melalui program ketahanan pangan desa. Sebanyak 12 kerambah apung atau petak kerambah apung dibangun di kolong tersebut.
Menurut Kepala Desa Riding Panjang, Fajar, Selasa (14/3/2023), pada Desember 2022, lalu, sekitar 18.000 ekor bibit ikan nila ditebar.
Dijelaskan Fajar, program ketahanan pangan desa, sesuai dengan program pemerintah pusat.
“Kami dari pihak desa melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok usaha dalam hal ketahanan pangan tersebut,” ujar Fajar.
Fajar mengatakan tujuan program budidaya ikan nila sebagai upaya pemberdayaan ekonomi warga Riding Panjang yang memang belum memiliki suatu pekerjaan.
“Tujuan kita awalnya adalah untuk dapat memberdayakan masyarakat kita yang pengangguran ini, agar mereka ini segera dapat membentuk suatu kelompok usaha khususnya pada budidaya ikan nila ini. Harapan kami agar program ini dapat terus menerus dilaksanakan,” kata Fajar.
Kemudian Fajar menuturkan untuk pakan menggunakan pelet dan pakan alternatif lainnya.
“Sehari menghabiskan pelet sebanyak satu karung atau 30 kilogram dengan harga saat ini mencapai Rp 400 ribuan,” ungkapnya.
Selain itu, budidaya ikan nila ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan kolong bekas tambang timah yang jumlahnya cukup banyak di Riding Panjang, sehingga memberikan dampak ekonomi.
“Adanya kerambah apung ini, agar menjadi contoh bagi masyarakat kita yang memiliki lokasi lahan eks kolong atau tambang timah untuk dapat memiliki usaha tambak ikan, khususnya untuk kegiatan tambak kerambah apung ini,” kata Fajar. (*/amin)