SEJUMLAH nama gencar melakukan roadshow ke sejumlah elit partai politik (Parpol) di Babel. Komunikasi politik tampaknya terus dibangun. Baik secara terang-terangan dengan mendatangi kantor sejumlah Parpol di tingkat provinsi maupun kasak kusuk dalam senyap bertemu elit sejumlah parpol.
Hal ini mudah dipahami menjelang gelaran Pilkada 2024. Sebut saja Hidayat Arsani, Erzaldi Rosman, Naziarto dan Ahmad Jakfar Shiddiq.
Namun hingga kini sejumlah partai besar (jumlah perolehan kursi legislatif provinsi Pileg 2024) belum secara tegas dan terang-terangan mengusung nama untuk Pilkada 2024. Seperti PDIP, Golkar, Gerindra, PKS, Nasdem dan sederet parpol lain.
Untuk Pilkada 2024, baru Partai Demokrat yang secara resmi mengusung Erzaldi Rosman. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono secara resmi mengumumkan bahwa partai belogo mercy itu mengusung Erzaldi Rosman -Yuri Kemal Fadlullah sebagai sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Bangka Belitung di Pilkada 2024.
Pengumuman ini, mengutip antaranews.com, Jumat (5/7/2024) pukul 00.43 WIB dilakukan di Kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamis kemarin (4/7/2024). Yuri adalah kader PBB dan putra Yusril Ihza Mahendra.
Selain Demokrat, sebelumnya terdengar PBB lebih dulu mengusung Erzaldi.
Gerindra sendiri dimana Erzadi menjadi Ketua DPD Babel belum secara tegas atau secara resmi mengumumkan apakah mencalonkan Erzaldi atau tidak.
Kalau pun ada, bisa ditangkap publik baru sebatas pernyataan personal elitnya. Artinya belum menjadi keputusan resmi Partai Gerindra.
Publik tentu saja bertanya-tanya mengenai sikap Gerindra tersebut. Seharusnya Gerindra lebih awal mengumumkan jika mengusung Erzaldi. Apalagi Gubernur Babel periode 2017-2024 itu adalah kader sendiri.
Maka wajar jika muncul beragam penafsiran atas sikap Gerindra tersebut. Seperti, Gerindra sedang menimbang bakal mengusung calon lain dan meninggalkan Erzaldi lantaran berbagai sebab. Hingga adanya rumor soal tarik menarik kepentingan di kalangan elit partai tersebut. Penafsiran seperti ini bisa saja terus bermunculan di tengah publik. Atau bisa jadi ini soal waktu dan strategi semata.
Sementara parpol lain seperti PDIP juga sejak awal, elit daerahnya menyatakan dalam Pillkada 2024, lebih mempersiapkan kader internal untuk posisi bakal calon wakil gubernur (Wagub). Sedangkan untuk posisi bakal Cagub, itu berharap dari eksternal partai. Termasuk kader dari partai lainnya yang akan menjadi koalisi partai moncong putih.
Namun hingga kini PDIP belum memutuskan bakal berkoalisi dengan partai mana? Golkar, Gerindra, PKS, Nasdem atau partai mana?
Jika berkoalisi dengan Gerindra, persoalannya Gerindra belum menyatakan secara resmi akan mengusung bakal cagub siapa? Jika dengan PKS pun demikian. Termasuk Golkar. Meski mantan Wakil Gubernur Babel Hidayat Arsani adalah kader Golkar, tapi partai beringin itu belum menyatakan secara resmi mengusung Hidayat.
Begitu pula Nasdem dan PKS. Meski sebelumnya Hidayat telah mendaftar ke PDIP, PKS dan Nasdem. Tapi mereka belum memutuskan apakah mencalonkan Hidayat Arsani atau tidak.
Para bakal kandidat Cagub-Cawagub itu tampaknya masih berburu kereta untuk Pilkada 2024. Belum ada yang pasti apakah diusung atau tidak dan bisa lolos atau tidak verifikasi KPU Babel. Sedangkan mereka yang berniat ikut kontestasi masih terus berburu kereta untuk Pilkada 2024. Rakyat menanti keputusan Parpol mengenai siapa yang diusung di Pilkada 2024. (*)