Suarapos.co.id
Manfaat Faba Menurut Dosen Silvikultur Tropika IPB 

Manfaat Faba Menurut Dosen Silvikultur Tropika IPB 

BERBAGI

SUARAPOS.COM – Dosen Program Studi Silvikultur Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Irdika Mansur, M.For.Sc melakukan penelitian Faba di PLN Unit Pelaksana Pembangkit di Komplek PLTU Bangka.

Irdika mendorong pemanfaatan Faba yang sebagian besar unsur tanah berpasir di Wilayah Bangka Belitung dapat digunakan sebagai campuran tanah agar subur.

Di Bangka Belitung sendiri terdapat 2 unit pembangkit berbahan batubara yaitu PLTU Air Anyir yang berada di Bangka dan PLTU Suge yang berada di Belitung. Produksi FABA dimasing-masing PLTU tersebut + 1.200 ton/bulan untuk Air Anyir dan + 750 ton/bulan di Suge.

“Faba di samping mampu memperbaiki pH (tingkat keasaman) tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air (WHC), menurunkan kepadatan tanah (bulk density), dan konsumsi material amelioran tanah lainnya,” ungkap Irdika Mansur.

Baca Juga  PWI Pusat -  Universitas Mercu Buana MoU Memerangi Hoax

Irdika Mansur juga menjelaskan kepada komunitas pecinta alam dengan nama Komunitas Bangka Environment Creative Activist of “Kawa” (Becak) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang akan diajak dalam membuktikan manfaat faba ini.

Ketua komunitas pecinta alam Becak Arinda Unigraha menyampaikan kami hari ini baru mengetahui dengan penjelasan terkait pemanfaatan faba ini yang sangat luar biasa. Hal ini akan kami coba sehingga menemukan formula yang pas untuk menjadikan tanah di pulau ini menjadi lebih subur.

“Faba layak dipandang sebagai sumber daya yang menyimpan potensi dalam memperbaiki lahan non produktif, disini saya melihat begitu banyak manfaat termasuk memperbaiki pH (tingkat keasaman) tanah dan insektisida. Faba sendiri di Babel ternyata gratis, dan ini luar biasa,”ungkap kagum Ari.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) Ajrun Karim menyampaikan bahwa potensi pemanfaatan faba untuk penutupan lubang dan reboisasi lahan pasca tambang dalam mendukung circular economy daerah sangat besar. Karakteristik Faba memiliki sebagian kandungan/unsur yang ada di dalam tanah dan memiliki sifat pozolanik hampir seperti semen, sehingga sangat cocok untuk menambah unsur hara pada tanah pada pertanian dan penghijauan serta sangat cocok untuk penutupan bekas-bekas pertambangan serta faba sebagai bahan untuk stabilisasi tanah ekspansif.

Baca Juga  Jangan Ada Money Politik di Konferensi PWI Sumsel 2024

“Tidak perlu mendatangkan bahan penutup tambang yang lebih jauh dari sumber produksi faba, meningkatkan geoteknik dan kestabilan tambang, menurunkan permeabilitas air sehingga menahan air berkualitas buruk dan tidak mencemari air tanah,” tambah Ajrun.

Sementara itu Umar Farouk Andy Saputra selaku Manager PLN Unit Induk Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung (PLN UPK Babel) mengajak keliling dan mengunjungi Taman Edupark faba yang sudah dimanfaatkan serta seluruh bahan yang dibuat dalam pembuatan taman ini semua menggunakan faba.

Baca Juga  Lion Air Mendarat Selamat di Aceh Setelah RTB Akibat Cuaca Buruk

“Seluruh bahan dalam pembuatan taman edupark dari paving block/batako, beton cor, roster, stabilisasi lahan, pembenahan tanah, panel beton U-Ditch, bollard, tetrapod dan produk lainnya semua menggunakan faba. Kami siap menjelaskan pemanfaatan sesuai dengan formula yang ada ditaman edupark ini agar memperoleh komposisi yang pas,” jelas Farouk.

Dia juga melihat bahan yang digunakan untuk co-firing PLTU Bangka yang menggunakan woodchips dalam mendorong peningkatan bauran energi baru terbarukan. ITB  sangat tertarik untuk menggunakan faba sebagai Penetralisir Air Asam dibekas lubang Tambang Timah yang banyak berada di Babel. Beliau juga akan membawa dan mendorong agar Pemprov Babel dan PT Timah bisa memanfatkan faba ini. (***)

LEAVE A REPLY