Suarapos.com – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Bangka Belitung (Babel), siap menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-III untuk memilih pengurus baru periode 2022-2026. Musda tersebut akan digelar di Ballroom Hotel Fox Haris Pangkalpinang, Kamis (02/6/2022), mendatang.
Ketua Panitia Musda Dwi Raka Prasetyo mengatakan, musda perlu segara dilaksanakan mengingat telah berakhirnya pengurus IJTI Babel periode 2018-2022.
“Sebagai wujud dari demokratisasi dan pengembangan organisasi, IJTI Pengda Babel akan menggelar Musda ke-III,” kata Raka.
Kegiatan tersebut juga akan diisi dengan ajang apresiasi IJTI Babel Award 2022 yang akan diberikan kepada para tokoh yang berperan penting dalam kemerdekaan pers.
“Dalam kegiatan itu nantinya kami rangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh di Babel. Kami merasa perlu untuk memberikan penghargaan kepada para pihak, baik secara perorangan maupun instansi yang telah berkontribusi terhadap terciptanya kondusifitas kemerdekaan pers di Babel,” ujarnya, Jumat (27/5/2022).
Menurutnya, ada perubahan masa kepengurusan per periodenya. Jika sebelumnya 3 tahun untuk selanjutnya satu periode kepengurusan menjadi 4 tahun.
Hal ini sesuai amanat Kongres IJTI ke-VI di Senggigi Lombok NTB pada 30 Oktober 2021 lalu.
“Sesuai amanat AD/ART organisasi hasil kongres di Lombok, masa kepengurusan yang sebelumnya 3 tahun menjadi 4 tahun. Perubahan ini telah ditetapkan dalam sidang kongres Oktober 2021 yang lalu di Senggigi yang kemudian menetapkan Herik Kurniawan menjadi Ketua IJTI Pusat,” ucapnya.
Ketua IJTI Babel periode 2018-2022 Joko Setiyawanto mengatakan pihaknya merasa perlu memberikan penghargaan kepada para pihak yang telah membantu kemerdekaan pers khususnya di Babel.
“Kami mendedikasikan apresiasi ini kepada para pihak, yang telah banyak berkontribusi bagi terciptanya kondusifitas iklim kemerdekaan pers di Bangka Belitung. Komitmen para pihak terutama Bapak Kapolda dan Direktur Intelkam yang selama ini telah memberikan atensi yang begitu besar terhadap kemerdekaan pers tentu perlu kami respon dengan baik dan penuh rasa terimakasih,” kata Joko.
Dia menuturkan, demikian juga Danrem, Danlanal dan Danlanud beserta jajarannya yang juga sangat aktif mengawal kemerdekaan pers sehingga relatif sangat kondusif, walaupun Babel sebagai daerah pertambangan umumnya cukup riskan.
“Puji Tuhan, hingga saat ini hampir tidak ada sengketa pemberitaan ataupun insiden yang mengarah pada kekerasan terhadap pers di Bangka Belitung,” ucapnya. (rel)