SUARAPOS.com – Upaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kades Perlang, Kabupaten Bangka Tengah, Yani Basaroni mengimbau pemulung yang beraktivitas di Perlang melaporkan ke kantor desa setempat.
Hal ini terkait belakangan beredarnya isu percoabaan penculikan anak di bawah umur.
“Selain isu, kami juga menampung aspirasi warga Desa Perlang yang meminta agar pemulung yang ke Perlang identitasnya didata,” kata Yani melalui keterwngan resmi, Sabtu (4/2/2022).
Dengan diketahuinya identitas pemulung yang masuk ke desanya, pria yang biasa disapa Ronie Arabel ini mengaku akan mempermudah segala sesuatu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jenis barang apa yang mereka beli atau didapat dari masyarakat, kami juga tahu,” kata Ronie.
Selain itu, menurut Ronie, pihaknya harus mengetahui siapa pemilik dan alamat penampungan barang rongsokan tersebut dan legalitasnya.
“Semuanya harus jelas, dan kita harus mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan,” tegas Ronie.
Selain ke pemulung, Ronie juga mengimbau warganya untuk tidak panik atas isu penculikan anak ini. Jika menyikapinya berlebihan, maka aktivitas sehari-hari pun akan terhambat.
“Waspada boleh, terlalu panik jangan,” imbaunya.
Ronie berpesan agar orang tua rutin melakukan aktivitas antar jemput anak sekolah demi keselamatan mereka di perjalanan.
Kemudian saat pulang sekolah, pastikan titik bermainnya aman dari gangguan apapun.
“Mudah-mudahan anak kita selalu aman dan terhindar dari hal-hal mengancam keselamatannya,” harap Ronie.
Upaya lain dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Pemerintahan Desa Perlang bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa melakukan ronda malam hari di setiap RT dan dipimpin Ketua RT. “Kita terus ronda terus,” pungkasnya. (*)