SUARAPOS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Workshop penyusunan rencana kerja sub nasional FoLU (Forestry and Other Land Uses) Net Sink 2030 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Swiss Belhotel, Pangkalpinang, Kamis (2/3/2023).
Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Hanif Faisol Nurofiq, dalam paparannya mengatakan dalam rangka memenuhi target pengendalian iklim, KLHK akan mengintegrasikan rencana kerja ke dalam program Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.
Sebuah pendekatan dan strategi yang menargetkan tingkat serapan emisi sektor FoLU sudah berimbang atau lebih tinggi daripada tingkat emisinya (Netsink) pada tahun 2030.
Hanif mengatakan, adapun program ini meliputi aksi mitigasi, teknis operasional, hingga rincian output rencana kerja KLHK. Dalam hal ini, sektor FoLU akan ditargetkan dapat menurunkan hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.
Adapun strategi nasional FoLU Net Sink 2030 menggunakan 4 strategi utama yaitu menghindari deforestasi; konservasi dan pengelolaan hutan lestari; perlindungan dan restorasi lahan gambut; serta sink enhancement dengan mempercepat aforestasi, reforestasi lahan kritis, dan revegetasi perkotaan.
Indonesia akan terus bergerak memenuhi target pengendalian iklim. Keseriusan pemerintah ditunjukkan dengan mengusung konsep ‘Indonesia’s FoLU Net-Sink 2030’. Sebuah pendekatan dan strategi dimana pada tahun 2030, tingkat serapan emisi sektor FoLU (Forestry and Other Land Uses) ditargetkan sudah berimbang atau lebih tinggi dari pada tingkat emisinya (Netsink).
Terkait hal tersebut, kata Hanif, KLHK mengintegrasikan rencana kerja ke dalam program Indonesia’s FoLU Net Sink 2030. Integrasi rencana kerja KLHK ke dalam teknis operasional FoLU Net Sink 2030, meliputi aksi mitigasi, teknis operasional, hingga rincian output rencana kerja KLHK.
Kegiatan tersebut dilangsungkan selama dua hari yakni Rabu dan Kamis serta diikuti jajaran KLHK se-Provinsi Kepulan Bangka Belitung, akademisi dan pemerintah daerah. (*)