Suarapos.com – Program Makmur BUMN yang diluncurkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Agustus 2021 lalu, sudah terbukti memberi kesejahteraan bagi petani. Di mana keuntungan yang didapat petani padi, tebu, dan jagung saat ini mengalami kenaikan sebesar 47%- 50%.
Selain itu, program Makmur meningkatkan produktivitas pertanian. Untuk produktivitas padi yang naik 36%, tebu naik 17%, sementara jagung naik 38%.
Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah terus mendukung program yang dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan ketahanan pangan.
Menurutnya, program pemerintah seperti Makmur BUMN ini tidak sekedar mendorong ke arah ketahanan pangan melainkan juga sampai pada kedaulatan pangan.
“BUMN menguatkan profit petani dan seterusnya saya kira itu hal yang penting dan perlu dikuatkan ke depan, bahkan kalau perlu terus dinaikkan supaya ada gairah yang muncul di tingkat petani mereka mau produksi gitu,” ujar Said Abdullah, Selasa (1/11/2022).
“Langkah-langkah kecil yang tadi disampaikan, saya kira harusnya dari dulu dilakukan, kalau kita betul-betul mau mengembangkan ketahanan pangan bahkan mungkin sampai kedaulatan pangan,” imbuhnya.
Menurut Said, dukungan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan pendapatan petani harus terus dioptimalkan, sebab dengan meningkatnya pendapatan otomatis akan berpengaruh terhadap produktifitas pertanian.
“Karena saya masih percaya bahwa di konteks Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Amerika yang farmnya luas, bagi Indonesia saya kira dukungan pada pendapatan petani itu jadi satu kunci kalau mau produksi naik terus-terusan, sustainable produksinya terjadi,” jelasnya.
Lanjut Said, ia menerangkan selama ini yang menjadi problem bagi para petani itu seringkali diposisikan baru sebagai alat produksi untuk mengejar target produksi.
Sehingga Said mendorong pemerintah untuk lebih menggenjot kesejahteraan para petaninya terlebih dahulu diutamakan.
“Kalau saya kok di konteks di Indonesia begitu ya, karena skalanya kecil gitu, skala petani kita kan kecil-kecil lahannya, kalau nggak itu yang diperhatikan cuma mikirin produksi agak sulit juga,” ucapnya.
“Karena dampaknya banyak ya pertama misalnya satu bisa jadi petani beralih komoditi nih, komoditi yang harganya lebih baik misalnya kasus banyak petani padi yang menanam jagung karena harganya lebih baik,” sambungnya.
Selain itu, Said juga mendorong pamerintah untuk memberikan kepastian harga dipasar agar hasil panen memiliki harga yang lebih kompetitif dari komoditi impor.
Disamping itu, Said Juga berharap pemerintah dalam ini BUMN lebih dikuatkan kembali peranannya memberikan kontribusi yang signifikan kepada para petani. (***)