…..
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tentram kerta raharja di sana
Mengapa tanahku rawan kini
Bukit-bukitpun telanjang berdiri
Pohon dan rumput-rumput
Enggan bersemi kembali
Dan burung-burungpun malu bernyanyi
Kuingin bukitku hijau kembali
Semak rumputpun tak sabar menanti
Doa kan kuucapkan hari demi hari
Sampai kapankah hati lapang diri
Suara penyanyi asal Surabaya itu terdengar keras dari speaker jumbo di depan kursi para undangan di bawah tenda berumbai merah putih.
Lagu “Berita Cuaca” adalah lagu kedua yang diputar panitia acara bertajuk, “Gerakan Penanaman Pohon: Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang” di lahan samping Gedung VVIP Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Jumat pagi/28/1/2022.
Matahari meninggi, cuaca panas pagi semakin menyengat. Puluhan pejabat teras dari berbagai unsur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung duduk di kursi yang menghadap lahan terkelupas bekas tambang itu, tampak terdiam.
Tepuk tangan pun membahana begitu lagu selesai diputar.
Gombloh yang bernama asli Soedjarwoto adalah penyanyi balada yang kerap melontarkan berbagai kritik sosial yang diekspresikan lewat lagunya.
Sedangkan Depati Amir adalah Pahlawan Nasional asal Pulau Bangka yang berjuang melawan kolonial Belanda.
Dengan gagah berani dia mengobarkan dan memimpin peperangan melawan penjajah yang mengeksploitasi sumber kekayaan alam timah Bangka Belitung.
Akibatnya Amir ditangkap Belanda. Amir wafat dalam masa pembuangan di Nusa Tenggara Timur.
Namanya diabadikan menjadi nama bandara di Pulau Bangka, tanah kelahiran yang dia perjuangkan dan tidak pernah lagi dia jejakkan kakinya sejak dibuang.
Di samping Bandara Depati Amir itu lah, di atas lahan seluas sekitar 3 hektar, Jumat pagi, 1.500 pohon jenis jambu mete dan pinang merah ditanam.
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Yan Sultra Indrajaya, dalam sambutannya menyebutkan Gerakan Penanaman Pohon tersebut sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak akibat penambangan.
Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat secara luas untuk ikut terlibat dalam reboisasi dan rehabilitasi di lahan bekas penambangan timah di Babel.
“Lahan yang sudah direboisasi dan direhabilitasi tidak boleh ditambang. Harus bersama-sama menjaganya,” kata Yan.
Aparat penegak hukum, kata Yan, tidak hanya menegakkan hukum secara refresif. Tapi punya tanggung jawab melakukan pencegahan kerusakan lingkungan.
“Harus ada upaya pencegahan agar lahan ini bisa berfungsi kembali dan tidak dimasuki lagi ole orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Yan.
“Lebih lagi lahan ini dibiarkan rusak setelah kegiatan penambangan, maka seputaran bandara tetap rusak. Komitmen kita bersama untuk hijaukan lingkungan, menjaga kelestariannya,” sambungnya.
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif bersama antara kapolda dengan dirinya.
“Sebagai bentuk rasa keprihatinan. Kita ingin bersama melestarikan dan memperbaiki lingkungan yang rusak,” kata Erzaldi.
Erzaldi menyebutkan penanaman bibit pohon dilakukan di seluruh kabupaten se-Babel dengan total lahan 35 hektare.
Sebelumnya, dikutip suarabangka.com, Rabu petang ( 29/12/2021), Tim Intelmob Polda Babel menertibkan lokasi yang kini ditanami pohon tersebut.
Tim mengamankan lima unit alat berat, 3 mesin tambang TN, 3 kampil diduga pasir timah dan 15 orang diduga pekerja tambang ikut diamankan.
Tampak hadir Wakapolda Babel Brigjen Pol Umar Dani, Danrem 045/Gaya, Brigjen TNI M Jangkung Widyanto, Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan, Dandim 0413/Bangka Kolonel Inf Denny Noviandi, Direktur Polair Kombes Donny Adityawarman.
Selain itu sejumlah polisi dan tentara ikut mengamankan kegiatan. Puluhan anggota Brimob Polda Babel juga tampak hadir. (fh)