Suarapos.co.id
Catatan Pendonor Ginjal: Senin, 6 Juni 2022 akan Menjadi Hari Bersejarah Bagiku

Catatan Pendonor Ginjal: Senin, 6 Juni 2022 akan Menjadi Hari Bersejarah Bagiku

BERBAGI

Oleh: Defika Lusiyani
(Pendonor Ginjal)

Suarapos.com – Saya Defika Lusiyani (Vika) saat ini berusia 29 tahun, melakukan donor ginjal untuk kakak laki- laki (Edy) 37 tahun. Operasi donor ginjal dilaksanakan pada 6 Juni 2022 dengan melewati berbagai macam proses.

Tanggal 6 Juni 2022 akan menjadi hari bersejarah bagiku, hari itu adalah hari terakhir aku bisa merasakan sebagai manusia berginjal dua (2).

Awal mula bulan Febuari 2022 dimana seharusnya bulan bahagia bagi kami merayakan Hari Raya Imlek 2022. Menjadi hari yang sangat menyedihkan, dimana Mama ku terbaring lemah karena kanker servik yang dia rasakan 3 tahun sebelumnya.

Dan kami mendapatkan kabar buruk lagi, kalau kakak laki- lakiku yang awalnya sehat, tiba-tiba dinyatakan gagal ginjal kronis dan fungsinya hanya 3%.

Bayangin saja cobaan darinya luar biasa, belum selesai disana, tepat 21 Febuari 2022 pagi kakakku masuk UGD karena drop, dan malamnya Mama menyusul masuk UGD.

Gak bisa diungkapkan lagi, gimana hebatnya perasaan ini untuk berjuang agar tetap waras. Setiap kerumah sakit, aku harus masuk di ruangan berbeda dengan 1 keluargaku yang sama…Cup..Cup..Tahan emosi yang baca …Jangan nangis dulu.

Baca Juga  Calon Pengantin Meninggal di Pantai Teluk Uber, Sempat Selamatkan Keponakan Terseret Ombak

Hari demi hari aku lewatin di rumah sakit bergantian dengan Kakak ipar ku. Kami berjuang untuk orang yang kami sayangi, Berbagai banyak kisah dan keluarga baru yang kami dapatkan disana (penunggu pasien menjadi saudara baru kami).

Tepat 23 Febuari 2022 kakakku diijinkan pulang dari pihak rumah sakit, dan 24 Febuari 2022 , Mama pun ikut pulang (atas permintaan Mama sendiri).

Tanggal 25 Febuari 2022 tepat pukul 06:30 Wib, Mama pergi dengan damai ke surga. Dan diwajibkan tes swab dari pihak rumah sakit. Ternyata hasilnya positif Covid- 19, dan harus dimakamkan sesuai prosedur Covid.

Ternyata tidak semulus yang dibayangkan, masih tetap ada hambatan dan air mata yang harus aku keluarkan. Tepat jam 12:00 Wib, jenazah Mama baru dibawa kerumah sakit untuk dimandikan dan dimakamkan secara Covid.

Disaat itu juga kakakku dengan kondisi tubuh drop, capek, tetap berusaha datang saat pemakaman Mama.

Semua itu belum selesai, beberapa hari Mama pergi untuk selamanya, kakakku masuk rumah sakit lagi. Kondisi yang lebih menyedihkan Drop + HD +Covid, Dimna dia Masuk ICU Covid dengan sisa oksigen Di bawah 60 %, dan kami tidak boleh masuk.

Baca Juga  Kapolres Basel Kukuhkan Polsubsektor Pulau Besar

Kami hanya bisa mengintipnya lewat jendela, kami tetap datang pagi, siang, malam untuk memberi semangat untuknya. Dimana kami berusaha untuk tenang dan terlihat baik- baik saja, walaupun sebenarnya kami menahan rasa sedih yang amat sakit.

Ada dimana waktu dokter memanggil kami, dokter minta tanda tangan kami untuk menyetujui kalau disaat kondisi tidak memungkinkan, kakakku akan dipasang alat oksigen bantu, dengan resiko yang amat menyeramkan bagi kami. Dia kuat, dia akan sadar, jika dia tidak kuat dia akan koma,” kata dokter.

Jika terjadi pada kalian, mungkin kalian juga bingung memilih yang mana?? Pilihan yang seakan- akan dua-duanya jalan “buntu”.

Hari demi hari kami lewati di rumah sakit, berbagai kondisi yang kami lihat, yang pulang dengan sehat, dan ada yang pulang tidak bernyawa lagi, tetap semua itu harus dilewati.

Hari demi hari berlalu begitu saja, dan akhirnya tepat bulan Maret 2022, kakakku bebas dari semua cobaan. Puji Tuhan dia masih dikasih kesempatan untuk berjuang hidup lebih sehat lagi, lebih baik lagi, yang lebih penting lebih sayang dan peka terhadap diri sendiri.

Baca Juga  3 Pekerja Tambang Hilang, Tim Gabungan Lakukan Pencarian 

Mungkin Ini termasuk teguran Tuhan agar kita bisa lebih sayang diri sendiri dan menghargai diri sendiri.

Tepat 24 April 2022 Kakakku berangkat ke Jakarta dengan istri dan anaknya yang paling kecil, untuk melakukan proses transplantasi ginjal, dengan bantuan biaya donasi dari orang-orang baik (dermawan).

Tanggal 10 Mei 2022 akupun menyusul untuk mengikuti semua prosesnya, meninggalkan suami dan anak tercinta, untuk pertama kalinya.

Puji Tuhan, semua berjalan lancar sampai hari ini Jumat, 3 Juni 2022, tepatnya isolasi hari ke 5 sebelum operasi.

Pesan Ku

Sayangi diri sendiri, hargai diri sendiri. Yang baik banyak, yang tulus langka.

Aku mewakili keluarga besar Edy Satam mengucapkan terima kasih atas bantuan dana dan doa dari Kalian semua. Tanpa kalian mungkin tak akan terjadi transpalansi ginjal, salam sehat. (*)

LEAVE A REPLY