SUARAPOS.com – Komunikasi publik PLN IUW Babel dinilai buruk, terlebih sejak pemadaman bergilir listrik di Pulau Bangka yang berlangsung sepekan terakhir.
Hal ini terungkap ketika rapat dengar pendapat atau RDP dengan Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di ruang rapat Komisi III, Jumat (24/3/2023).
Pada saat RDP, Ketua Komisi III, Adet Mastur, mempersilakan wartawan yang juga hadir bertanya ke pihak PLN Babel yang hadir.
Salah seorang wartawan, Fakhruddin Halim dari Suarapos.com, menggunakan kesempatan tersebut.
Fakhruddin mengatakan sejumlah masyarakat Pulau Bangka mengeluhkan kondisi pemadaman bergilir dan muncul keresahan lantaran tidak mengetahui secara pasti penyebabnya dan sampai kapan pemadaman ini berlangsung.
Apalagi, menurutnya informasi valid dari PLN Babel tidak semua masyarakat menerimanya. Karenanya tidak sedikit masyarakat yang menilai komunikasi publik PLN dianggap buruk.
“Kami juga menerima keluhan masyarakat. Mereka resah karena tidak mendapatkan informasi secara utuh sampai kapan pemadaman bergilir ini dan bagaimana progres perbaikan kerusakan sistem jaringan diperbaiki,” kata Fakhruddin.
Apalagi, akses informasi ke PLN tidak mudah bagi masyarakat se-Pulau Bangka.
Fakhruddin mempertanyakan seperti apa strategi komunikasi publik PLN selama ini dan strategi komunikasi publik seperti apa kedepan yang akan diterapkan PLN sehingga masyarakat bisa memeroleh kepastian informasi yang akurat.
Menjawab hal ini, Humas PLN Babel, Fakul, langsung merespon. Dia mengatakan sejauh ini pihaknya menshare update informasi di sosial media milik PLN Babel.
Selain itu, terkait jadwal pemadaman, selain dishare di sosmed juga dishare di grup WastApp yang anggotanya sejumlah kades.
“Mungkin kami ada kekurangan, kami minta masukannya terkait komunikasi kami ke publik. Yang pasti kami mungkin punya keterbatasan, makanya kami sangat berharap masukan dari teman-teman media,” kata Fakul.
Rapat dengar pendapat ini diikuti GM PLN UIW Babel, Ajrun Karim dan Manajer Pemasaran UP3 Bangka Eko Hadianto.
Sejumlah pertanyaan dan kritikan juga disampaikan Ketua Komisi III Adet Mastur, Anggota Komisi III Azwari Helmi dan Ringgit Kecubung. (wah)
