PRESIDEN RI Joko Widodo atau Jokowi secara resmi meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Naik Kelas, di Gedung Smesco, Jakarta, Senin pagi (03/10/2022).
Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar para pengusaha besar dan UMKM kompak, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Sekali lagi kuncinya: harus kompak!
Jokowi menekankan kekompakan ini harus dibangun dalam sinergi. Harus memiliki perasaan yang sama sebab yang dihadapi adalah sebuah tantangan yang tidak mudah.
Maka diperlukan yang namanya ‘Indonesia Incorporated’, yang besar, yang menengah, yang kecil bekerja sama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di lapangan secara konkret dan nyata.
Jika seluruh elemen bangsa bersatu termasuk para pelaku usaha mulai dari yang besar, menengah, hingga kecil akan menjadi sebuah kekuatan yang besar.
Jakarta, provinsi, kabupaten, kota sampai ke desa semuanya harus bekerja sama. Seperti saat menyelesaikan pandemi, semuanya bekerja sama. Pemerintah, swasta, dari pusat sampai ke desa semuanya bekerja sama.
Para pelaku usaha besar untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap lingkungan dan masyarakat sehingga dapat menggerakkan ekonomi di sekitar.
Jangan sampai ada perusahaan besar berada di sebuah daerah, pabriknya kelihatan tinggi-tinggi dan besar sekali, lingkungannya miskin.
Harus diakui pemerintah tidak mungkin dapat melakukan pendampingan kepada semua pelaku UMKM, untuk itu diperlukan terobosan berupa kemitraan yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Yang bisa dan cepat melakukan adalah kalau ada gerakan kemitraan. Produk UMKM harus dengan packaging yang bagus dan branding nama yang baik pasti harganya akan lipat dua atau tiga kali. Sentuhan-sentuhan seperti ini sangat diperlukan.
Kemitraan ini akan dapat lebih menyambungkan antara kebutuhan pasar dengan produsen. Selain itu, produk-produk yang dihasilkan tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga dapat dibawa untuk pasar ekspor.
Kalau ini bisa berjalan, diyakini akan berefek pada kemiskinan ekstrem yang akan bisa tertangani dengan cepat dan baik.
Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebanyak 183.040 unit. Terdiri dari 180.054 unit usaha mikro, 2.900 unit usaha kecil dan 86 unit usaha menengah.
PT Timah Tbk sendiri sejak dua puluhan tahun terakhir telah bermitra dengan sedikitnya 9.787 UMKM melalui program CSR. Hal ini patut diapresiasi.
Tak hanya sampai disitu PT Timah juga menghadirkan Tinskubator sebagai wadah bagi startup. Langkah ini juga harus diacungi jempol.
Kita berharap BUMN lainnya dan perusahaan swasta di Babel juga mengikuti langkah yang dilakukan PT Timah Tbk.
Penjababat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengajak mahasiswa memulai wirausaha sejak dini.
Salah satu upaya yang dilakukan berkolaborasi dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar dengan meluncurkan Pusat Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat (PIKM), di Graha Timah, Rabu (9/11/2022).
Meski dunia tengah mengalami resesi, namun tidak berdampak bagi Babel. Secara makro ekonomi masih stabil. Buktinya triwulan III 2022 ekonomi Babel tumbuh 4,55 Persen. Jumlah Penduduk Babel yang bekerja 2022 naik 29.531 orang.
Kondisi ini menunjukkan iklim ekonomi yang bagus. Perlu dijaga bersama. Memang harus kita akui agar UMKM naik kelas bukanlah pekerjaan sederhana. Butuh ekosistem, kemampuan manajerial, inovasi dan penguasaan teknologi agar mudah mengakses dan diterima pasar.
Keseriusan yang diwujudkan dalam satu kesatuan konsep yang utuh terukur menjadi sangat penting dan mendesak. (*)