Suarapos.com – Kemajuan teknologi yang pesat telah merambah ke berbagai bidang, tak terkecuali di dunia bisnis. Kondisi ini menuntut para pelaku usaha atau investor, dan masyarakat harus mampu beradaptasi, sehingga dapat mengimbangi persaingan ekonomi global.
Bursa Efek Indonesia, sebagai lembaga resmi dari pemerintah Indonesia yang memfasilitasi segala kegiatan jual beli saham perusahaan go public, menjadi salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh para investor, bahkan masyarakat luas, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Tujuannya, agar roda perekonomian di Bumi Serumpun Sebalai dapat terus bertumbuh.
“Perusahaan atau investor lokal dan masyarakat Babel harus berani go public berinvestasi, yang kita harapkan dengan adanya indikasi ini bisa mengembangkan produk lokal. Karena yang tahu dengan perkembangan produk di daerahnya, ya masyarakat Babel sendiri,” ujar Gubernur Babel, Erzaldi Rosman, saat menjadi pembicara dalam acara ‘Market Review’ bersama Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Rabu (12/1/2022).
Agar investor lokal maupun masyarakat melek terhadap dunia pasar modal ini, dijelaskan Gubernur Erzaldi menjadi alasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel menjalin kerja sama dengan BEI. Terdapat dua hal penting yang menurutnya harus dilakukan BEI, yakni melakukan edukasi kepada masyarakat tentang investasi di BEI, dan melakukan monitoring terhadap perusahaan.
“Ada dua hal yang ingin kita kembangkan kerja sama dengan BEI. Pertama mengedukasikan berkenaan dengan investasi dan keikutertaan untuk ikut menjadi investor. Ketika investor ini jumlahnya bisa mencapai 15 persen akan ideal. Ekonomi akan nampak pertumbuhannya bagi suatu daerah atau negara. Insya Allah ekonomi kita jadi lebih baik,” ujarnya.
“Kedua, BEI memonitoring perusahaan untuk melakukan investasi. Kami (Pemprov. Babel) sudah mulai bergerak, ada beberapa perusahaan yang kita pilih memiliki kekhususan pengelolaan ilmenit, udang Vaname dan kami dorong bergabung dengan BEI. Tentunya ini harus ada dukungan dari masyarakat, dan jika edukasi ini berjalan dengan baik, saya yakin masyarakat akan sangat cepat berinvestasi. Ini harus dijalani bersama-sama,” ujarnya menambahkan.
Dengan adanya bursa ini, komoditi unggulan secara spesifik seperti pertimahan beserta mineral ikutannya pun dapat tergarap dengan maksimal. Sehingga, mindset yang selama ini produksi pertimahan hanya dilakukan PT Timah, dapat teralihkan dengan keterlibatan masyarakat sebagai investor. Tidak menutup kemungkinan, ditambahkan Gubernur Erzaldi, pemerintah daerah akan ikut melantai di bursa efek.
“Dengan adanya pengelolaan ini akan berdampak pula ke lapangan pekerjaan yang juga akan lebih besar. Kita tahu bahwa ilmenit sebagai mineral ikutan timah bisa jadi titanium dan besi. Orang tidak pernah terbayangkan dengan potensi ini, makanya kami mendorong mereka untuk ikut jadi investor,” pungkasnya. (ril)