Suarapos.co.id
Jadwal Buka Tutup Jembatan Emas Mengancam Pasokan Sembako ke Pulau Bangka

Jadwal Buka Tutup Jembatan Emas Mengancam Pasokan Sembako ke Pulau Bangka

BERBAGI

Suarapos.com – Jadwal buka tutup Jembatan Emas mengancam pasokan sembako ke Pulau Bangka. Sejumlah pihak meminta ditinjau ulang.

Hal ini dikatakan perwakilan perusahaan pelayaran dan Asosiasi terkait PT BJL, PT BMNL,  Ketua TKBM, KDPC APBMI Pangkalpinang, INSA dan INSAA, saat menggelar jumpa pers di Tin Galery, Pangkalpinang, Kamis/6/1/2022, petang.

Darmawati dari PT BMNL mengatakan, dengan adanya kebijakan terbaru Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, soal jadwal naik turun Jembatan Emas di atas Muara Pelabuhan Pangkalbalam, otomatis jadwal masuk dan keluar kapal harus menyesuaikan kembali.

Padahal jadwal tersebut tidak mempertimbangkan kondisi pasang surut air. “Padahal lalu lintas kapal sangat bergantung dengan air pasang,” kata Darmawati.

Baca Juga  Kisah Inspiratif, Polisi di Belitung ini Koleksi Puluhan Piala Burung Berkicau

Jadwal dari Dishub dipastikan dapat mengganggu kelancaran kapal sandar ke Pelabuhan.

Sebagaimana surat Dishub yang diterima redaksi suarapos.com Grup, Kamis/6/1/2022, surat Tertanggal, 4 Januari 20229 Nomor: 550/08/Dishub, Perihal: Pengoperasian Jembatan Emas, mengatur jadwal turun naik (buka tutup) Jembatan Emas.

Dalam surat tersebut diatur waktu jembatan turun dapat dilalui kendaraan darat mulai pukul 06.30-08.00, dan pukul 16.00-17.30 Wib

Jadwal tersebut, lanjut Darmawati, terutama pagi, biasanya air sedang pasang. Artinya saat kapal bisa merapat ke pelabuhan.

“Nah, kenapa saat jadwal sedang padat justru harus terhambat masuk pelabuhan?”

Persoalannya, lanjutnya, keterlambatan sekitar satu setegah jam tersebut, itu sama artinya keterlambantan sekitar dua belas jam.

Baca Juga  Soal Akan Dipanggil Pemdes Air Rayak, PT AKU: Kami Belum Terima Surat

Sebab, begitu telat, apalagi antrian juga cukup panjang, berarti besok paginya kapal baru bisa bergerak kembali.

“Ini sangat merugikan kami. Otomatis kami harus mengeluarkan biaya tambahan. Apalagi tidak ada pula jaminan keesokan paginya lagi air pasang,” katanya.

Pihaknya pernah harus menunggu sekitar empat hari baru bisa merapat ke Pelabuhan karena ada gangguan.

“Selama itu kami harus mengeluarkan biaya BBM tambahan sekitar lima ton. Belum lagi biaya logistik kru dan penumpang,” ujar Darmawati.

Selain itu, sejumlah barang yang diangkut kapal pun tak luput dari masalah. Bahkan jenis barang tertentu membusuk.

“Penghuna jasa kami rugi. Pasokan logistik ke Pulau Bangka jadi terganggu,” ujarnya.

Hal serupa juga dikemukakan perwakilan PT BJL Alek. Perwakilan perusahaan kapal kargo ini menilai jika bongkar muat di pelabuhan terganggu akibat kapal terlambat merapat maka bisa mengancam masuknya pasokan ke Pulau Bangka.

Baca Juga  Ini Pesan Bupati Bangka Barat kepada 55 Kades yang Baru Dilantik

Sehari, sekitar lima kapal yang sandar. Jadi sebulannya bisa sekitar seratus lebih yang keluar masuk pelabuhan.

Sementara arus barang masuk Pulau Bangka sangat bergantung dengan Pelabuhan Pangkalbalam.

Dia meminta pihak terkait meninjau ulang kebijakan buka tutup Jembatan Emas. Sebab, ada kepentingan ekonomi yang bakal terganggu.

“Jika logistik, termasuk sembako yang terganggu, dampaknya tidak kecil. Ini menyangkut hajat orang banyak,” kata Alek.

Hingga berita ini dimuat suarapos.com Grup masih mengupayakan konfirmasi ke pihak terkait. (fh/wah)

LEAVE A REPLY