SUARAPOS.COM – Manajer Humas dan Kelembagaan Tomi Wijaya menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam video oknum yang mempermainkan beras di gudang sudah diberikan sanksi.
Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
Tomi mengatakan bahwa Manajemen BULOG sangat fokus dan berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat.
Oleh sebab itu menyikapi video tentang oknum buruh yang banyak beredar tersebut Manajemen BULOG langsung bergerak cepat menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
“Mengenai oknum buruh dalam video yang sedang banyak beredar tersebut merupakan tenaga harian lepas di gudang bukan karyawan BULOG, dan per hari ini buruh tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi di Gudang,” ujar Tomy seperti dikutip dari kabarbumn, Kamis (28/12/2023).
“Kemudian Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sebagai penanggungjawab kegiatan di Gudang kejadian juga sudah diberikan SP dan dimutasi,” jelas Tomi.
Selanjutnya Tomi juga menyesalkan insiden yang terjadi di video tersebut. Sebagian kecil beras-beras impor yang karungnya sobek hasil pengangkutan dari kapal ke gudang yang seharusnya diangkut oleh buruh ke mesin Rice to Rice (RtR) malah dipermainkan oleh oknum buruh.
“Sudah jutaan ton beras impor tahun ini yang kita angkut dari Kapal menuju ke gudang-gudang BULOG yang artinya ada puluhan juta karung yang diangkut dan hanya beberapa karung saja yang mengalami sobek dan bocor sehingga perlu dikumpulkan untuk diangkut kembali ke mesin pengolahan RtR,”kata Tomi.
Kemudian Tomi menambahkan BULOG telah memiliki standarisasi mutu dan quality control untuk menjaga proses dan kualitas beras.
Atas kejadian ini Manajemen BULOG akan meningkatkan pengawasan di gudang guna mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (***)